Template information

Google Plus

Entri Populer

Cerita Rakyat Jawa Tengah Timun Mas

Posting Komentar
Timun Mas

Di zaman dulu kala, hidup suami istri yang berada di sebuah desa yang jauh dari keramaian. Pekerjaan mereka bercocok tanam dan mereka adalah sepasang suami istri yang bahagia dalam kesederhanaan. hari-hari mereka lewati dengan rasa saling memiliki. Setelah lama menikah, belum juga mereka memiliki anak. Setiap malam mereka memohon kepada Tuhan agar dikaruniai anak yang sehat dan cerdas.

Pada malam itu disaat mereka sedang bercerita jika suatu saat mereka memiliki seorang anak, ada raksasa yang kebetulan lewat dekat gubuknya. Raksasa tersebut mendengar pembicaraan mereka berdua. Lalu raksasa itu memanggil mereka keluar gubuk.

“Kalian ingin sekali memiliki seorang anak?” tanya raksasa.

“Iya, sudah lama kami mendambakan seorang anak.” jawab suami.

“Saya bisa memberimu seorang anak, namun semua itu ada syaratnya” jawab raksasa.

“Apa syarat itu?” tanya istri.

“Jika kelak anak ini dewasa sampai umur 17 tahun, aku akan mengambilnya kembali” jawab raksasa.

Tanpa berpikir panjang, suami istri itu menyetujui syarat yang diajukan raksasa itu. Lalu raksasa itu memberikan biji mentimun untuk ditanam di kebun. Biji mentimun itu mulai ditanam di kebun belakang rumah, mereka merawat tanaman itu dengan baik, setiap hari selalu diberi pupuk dan disiram air secukupnya. Hingga biji mentimun itu tumbuh dan berbuah.

Namun ada salah satu buah mentimun yang aneh, buah itu berwarna emas dan setiap hari semakin besar. Setelah mentimun itu saatnya panen, mereka memetiknya satu persatu. tak terkecuali buah mentimun yang berwarna emas itu dipetiknya terakhir kali dengan sangat hati-hati.

Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan bayi yang ada di dalam timun besar yang berwarna emas itu, bayi perempuan yang lucu. Suami istri itu bahagia sekali karena telah memiliki anak dari buah mentimun itu. Mereka menamainya Timun Mas.

“Bayi ini lucu sekali, pak. Semoga kelak Timun Mas menjadi anak yang cerdas dan berbakti kepada orang tua” ucap sang istri.


Setelah beberapa tahun, Timun Mas tumbuh menjadi gadis cantik jelita. Kedua suami istri itu sangat bangga dan senang karena apa yang mereka inginkan bisa terwujud. Namun sang istri sangat khawatir dengan janji raksasa itu yang akan mengambilnya kembali saat Timun Mas berumur 17 tahun.

Akhirnya apa yang mereka takutkan terjadi juga, tepat di umur 17 tahun, raksasa itu datang untuk mengambil kembali Timun Mas.

“Aku datang untuk mengambil anak itu, dimana Timun Mas sekarang?” teriak raksasa itu.

“Kami terlanjur sangat menyayangi Timun Mas, bisakah tuan raksasa tidak mengambilnya dari kami?” jawab sang suami.

“Aku tidak pernah ingkat janji, apa yang sudah aku ucapkan pasti aku lakukan. Jadi serahkan Timun Mas sekarang.” ucap raksasa.

Rupanya diam-diam sang istri berjalan ke balakang rumah untuk menemui Timun Mas yang sedang menyirami tanaman.

“Anakku Timun Mas. Raksasa itu datang untuk membawamu pergi, sekarang ambillah kantung ini dan berlarilah sejauh mungkin. Bila kamu terdesak, ambillah isi kantung ini dan lemparkan ke raksasa itu.” ucap sang istri.

Timun Mas berlari pergi dari gubuk itu. Sementara raksasa yang marah karena merasa ditipu oleh sepanag suami istri itu mengancurkan gubuk mereka, lalu raksasa berlari mengejar Timun Mas.

“Aku akan menangkapmu, Timun Mas” teriak raksasa itu.

Timun Mas terus berlari ke arah hutan. Raksasa itu mengejarnya dan semakin dekat dengan Timun Mas. Ia teringat pesan ibunya tentang kantung itu, diambillah kantung isi kantung itu yang berisi segenggam garam dan dilemparkan ke arah raksasa. Ajaibnya, garam yang di lemparkan itu berubah menjadi lautan, raksasa berenang, namun lama-lama kelelahan.

Sementara itu, Timun Mas masih terus berlari, rakasasa itu ternyata bisa berenang menyeberangi lautan, ia berhasil menyusul Timun Mas. Hampir saja Timun Mas tertangkap, namun ia mengambil isi kantung itu lagi yang berisi segenggam cabai lalu dilempar ke arah raksasa itu, keajaiban terjadi lagi. Pohon dengan duri tajam tumbuh lebat di depan raksasa itu. Dengan sudah payah raksasa melewati duri tajam itu., ia banyak terkena duri dan berteriak kesakitan.

Timun Mas melanjutkan pelariannya, kini raksasa itu berhasil lolos dari pohon berduri itu. Melihat ke belakang, Timun Mas kaget raksasa itu berhasil mendekat lagi. diambil lagi isi kantung itu yang berisi biji mentimun, lalu dilemparkan ke hadapan raksasa itu. Tiba-tiba tumbuh pohon mentimun yang rindang dan luas. Karena kelelahan, raksasa memakan buah mentimun itu, tak terasa raksasa habis banyak dan akhirnya tertidur karena kekenyangan.

Sementara itu, Timun Terus berlari menghindari raksasa itu. Setelah beberapa lama berlari, Timun Mas kecapekan, tenaganya terkuras habis. ia pun istirahat sejenak. Lalu tiba-tiba raksasa itu terbangun dari tidurnya dan kembali mengejar Timun Mas.

“Aku tidak akan menyerah, Timun Mas. Aku akan terus mengejarmu sampai kau ku tangkap” teriak raksasa itu.

Mendengar suara besar itu, Timun Mas langsung berlari. Lagi-lagi raksasa berhasil mengejar Timun Mas. Posisi saat ini sudah sangat dekat, lalu Timun Mas mengambil isi terakhir kantung itu, ia mengambil terasi udang lalu dilemparkan ke arah raksasa itu. Tiba-tiba menjadi sebuah kamparan lumpur yang luas, raksasa terperosok didalam lumpur itu. Namun tangannnya masih bisa menggapai Timun Mas. Tak lama kemudian Timun Mas berhasil melepaskan diri dan raksasa itu tenggelam ke dalam lumpur.

Melihat kejadian itu, Timun Mas sangat lega. Ia bisa selamat dari raksasa itu. Lalu ia kembali pulang dan menemui kedua orang tuanya. Kini mereka hidup bahagia tanpa ada gangguan dari raksasa itu lagi.

Demikianlah Cerita Timun Mas. Semoga bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar