Template information

Google Plus

Entri Populer

Dongeng Fabel Semut dan Merpati

Posting Komentar
Dongeng Semut dan Merpati

Di saat panas terik matahari, Semut berjalan sekuat tenaga. Ia nampak letih lalu sejenak beristirahat di bawah pohon rindang. Tenaganya banyak terbuang karena panasnya pada hari itu. Tenggorokannya kering membuatnya lemas tak berdaya. Ia ingin mencari air untuk membahasi dahaganya, ia berjalan dengan sisa-sisa tenaganya. Di tengah jalan, Semut bertemu dengan Musang.

“Dari mana kamu Semut?, mengapa tubuhmu lemas dan wajahmu pucat pasi seperti itu?” sapa Musang.

“Aku habis perjalanan jauh, cuaca sangat panas hari ini. Aku haus ingin mencari air” ucap Semut.

“Dibalik semak-semak itu ada sebuah sungai, berjalanlah kesana dan minumlah sepuasmu, Semut.” tunjuk Musang.

“Terima kasih, Musang. Aku akan kesana, tenggorokanku sudah kering” jawab Semut.

Semut berjalan menuju balik semak-semak seperti yang ditunjukkan Musang tadi. Ternyata memang benar, ada sebuah sungai yang jernih, airnya pun sangat bening dan segar. Semut langsung mendekat ke sungai itu lalu ia minum air dari pinggir sungai. Saking senangnya Semut menikmati segarnya air sungai, ia pun terpeleset jatuh ke sungai dan terbawa arus.

“Tolong, aku terjatuh kesungai. Tolong aku..” teriak Semut.

Arus yang deras membawa semut terpontang panting kesana kemari, banyak bebatuan besar di sekitar sungai. Semut mencoba memegang salah satu batu namun gagal karena derasnya arus sungai. Semut mencoba berteriak lagi meminta tolong, tangannya melambai-lambai siapa tahu ada yang melihat. Sekuat tenanag semut bertahan terseret arus sungai.

Di saat itu pula, ada seekor burung merpati hinggap di ranting pohon pinggir sungai. Burung merpati itu mendengar suara minta tolong, ia mengamati arah suara itu. Ia melihat tangan semut yang melambai ditengah derasnya arus sungai. Burung Merpati pun kasihan melihat semut dan menolongnya.

“Aku akan menggunakan potongan ranting ini untuk menolong semut” gumam Merpati.

Burung Merpati segera mencengkeram potongan ranting itu lalu terbang ke arah semut. Semut pegangan potongan ranting itu lalu dibawa terbang di tepi sungai oleh burung Merpati. Sampailah semut ditepi sungai dan ia selamat.

“Beribu-ribu terima kasih aku ucapkan kepadamu Merpati karena telah menyelamatkan nyawaku” ucap Semut.

“Sama-sama Semut, bukan kah sesama makhluk hidup harus saling membantu” jawab Merpati.

“Aku takkan melupakan kebaikanmu ini, Merpati” kata Semut.

“Aku pergi mencari makan dulu Semut, sampai ketemu lagi” ucap Merpati.

Sejak kejadian itu, Semut lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu dan tak mau melakukan kesalahan yang berakibat fatal. Semut pun berjalan pulang ke rumah.

Di Pagi yang cerah, Semut bersama teman-temannya mencari makanan. Dengan berjalan berbaris, rombongan Semut itu mencari makanan sebanyak-banyaknya untuk persediaan. Salah satu semut melihat ada jaring di atas pohon.

“Lihat teman, ada jaring diatas pohon. Kira-kira itu jaring apa ya?” tanya salah satu Semut.

“Itu mungkin jaring laba-laba, tapi kok bentuknya berbeda ya” jawan Semut.

Ternyata itu adalah jaring jebakan untuk burung, ada kawanan pemburu yang sedang mencari seekor burung. Tampaknya umpan jaring itu sudah mengenai seekor burung.

“Tolong, aku terperangkap. Tolong..Tolong” Teriak burung.

Semut dan teman-temannya yang berada tak jauh dari pohon itu mendengar teriakan burung.

“Lihat, ada seeokor burung yang terperangkap di jaring itu” ucap Semut.

“Ayo teman-teman kita tolong burung itu” teriak Semut.

Pasukan Semut itu segera berlari keatas pohon, ternyata yang terperangkap di jaring itu adalah burung Merpati yang pernah menolong semut waktu terseret arus sungai.
“Itu kan burung Merpati yang pernah menolongku waktu itu, ayo kita selamatnya dia sebelum pemburu datang mengambilnya.” ucap Semut.

Pasukan semut itu menggigit jaring-jaring itu hingga putus, usaha mereka pun sangat sulit karena kuatnya tali jaring itu. Namun karena mereka bergotong royong akhirnya tali jaring itu putus dan burung Merpati bebas. Mereka berteriak kegirangan karena berhasil menyelamatkan Merpati.

“Terima kasih Semut kamu telah menolongku” ucap Merpati.

“Iya, sama-sama Merpati. Waktu itu kamu juga pernah menolongku. Sesama makhluk hidup memang harus saling tolong menolong.” jawab Semut.

Burung Merpati pamit pulang, dan semut dan teman-temannya melanjutkan mencari persediaan makanan.

“Hidup harus saling tolong menolong, kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain”

Demikianlah Cerita Semut dan Merpati. Semoga bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar