Cerita Rakyat Kisah Saudagar Kaya dan Istri Setia
Cerita rakyat ini terjadi di pesisir Kalimantan Barat. Ada seorang saudagar kaya raya yang mempunyai empat orang istri. Ia terkenal orang yang mempunyai hati yang tulus dalam membantu sesama, ketika ada yang meminta bantuan darinya, ia langsung membantu secara ikhlas, singga masyarakat sekitar sangat menyukai saudara ini, ia juga tidak sombong dan angkuh.
Pada suatu hari saudagar kaya itu ingin berlayar ke negeri seberang untuk berbisnis, sebelum ia berangkat ia bertanya kepada ke empat istrinya, oleh-oleh apa yang mereka inginkan. Istri pertama ingin dibelikan emas, istri kedua ingin belikan liontin berlian, istri ketiga ingin kain sutra yang banyak, dan istri keempat tidak meminta dibelikan apa-apa, ia hanya meminta dibelikan akal sehat, saudagar Bodong termenung dan bingung dengan permintaan istri keempatnya, sungguh permintaan aneh yang tidak masuk akal. Dengan bijaksana saudagar kaya itu hanya diam yang berarti setuju. Sampai tibalah ia berangkat berlayar.
Setelah beberapa bulan berlayar, Ia pun berniat kembali ke Kalimantan Barat. Namun keajaiban telah terjadi ketika setiap ia akan kembali ke Kalimantan Barat, kapalnya pun diguncang oleh angin ribut yang kencang. Ia pun tak habis fikir, tiba-tiba ia teringat pesan istri keempatnya yang ia duga memiliki kekuatan ghaib. Setelah merenungi semuanya, akhirnya saudagar kaya itu tidak jadi kembali ke Kalimantan Barat sebelum ia mendapatkan jawaban pesanan istri keempatnya. Hingga dalam perjalanan ia bertemu dengan seorang anak laki-laki di tepi pantai, kemudian saudagar kaya itu menceritakan apa yang sedang membuatnya tanda tanya, dan anak itu mengantarkan saudagar kaya itu ke suatu tempat untuk mendapat jawaban itu.
Rupanya anak itu menyarankan saudagar kaya itu untuk bertemu dengan kakek bijak, namun tidak mudah untuk menemui beliau, jika memang berjodoh pasti akan bertemu dengan kakek bijak itu. Lalu anak itu menceritakan ciri-ciri kakek bijak itu kepadanya. Setelah itu saudagar kaya memberi uang kepada anak kecil itu sebagai tanda terima kasih karena sudah dijelaskan semuanya tentang kakek bijak itu. Setelah berhari-hari suadagar kaya memutari sekitar pantai, namun belum juga bertemu dengan kakek bijak itu, dan setiap dia bertemudengan nelayan, pasti ia memberi sedekah, begitu terus seriap harinya, hingga pada suatu saat uang sakunya telah habis, namun saudagar kaya tidak khawatir, karena di dalam kapal masih banyak simpanan uang dan barang-barang berharga lainnya miliknya.
Hari demi hari dilalui, setiap pagi hari saudagar kaya tidak menyerah untuk mengitari pantai, hingga secara tiba-tiba pandangan tertuju pada seorang kakek tua memakai jubah putih yang duduk diatas batu tepi pantai. Saudagar kaya menghampiri kakek itu, kemudian ia memperkenalkan diri kepada kakek itu. Pelan-pelan saudagar kaya menceritakan apa yang menjadi ganjalan di hatinya sejak ia berangkat berlayar. Kakek bijak itu diam mendengarkan cerita saudagar kaya, dengan nada yang santun kakek bijak itu memberi nasehat kepada saudagar kaya, agar ia memilih satu orang istri yang setia, yaitu dengan cara ia pulang dengan memakai pakaian compang camping, kemudian ia berpura-pura menjadi miskin karena kapal yang ia gunakan berlayar telah tenggelam dan semua harta yang ada didalamnya hanyut ke dasar laut. Setelah menerima nasihat itu saudagar kaya pulang namun kapal yang ia gunakan untuk berlayar tidak menepi melainkan di tengah laut dan saudagar kaya menepi dengan cara menggunakan perahu.
Sesampainya di Kalimantan Barat, dengan pakaian compang camping saudagar kaya menemui istri pertamanya, melihat kondisinya seperti itu, istri pertamanya membentak-bentak dan mengusir dia. Saudagar kaya melanjutkan menemui istri keduanya, namun nasib sama di alaminya, ia dimaki-maki dan di usir dari rumah, begitu pula dengan istri ketiga, ia pun tetap di usir. Akhirnya saudagar kaya menemui istri keempatnya, melihat keadaan saudagar Borong basah kuyup dengan pakain compang camping, istri keempat ini segera menyuruhnya masuk dan membawa air panas untuk suaminya, lalu menyediakan seperangkat pakaian untuk ganti baju, dengan rasa cinta dan kasih sayang, istri keempat ini merawat saudagar kaya, ia tidak peduli dengan kondisi saudagar kaya sekarang ini, baginya suadagar kaya kembali dengan selamat itu sudah cukup.
Dengan melaksanakan nasihat kakek bijak itu akhirnya saudagar kaya tahu istri mana yang setia kepadanya. keesokan harinya ketiga istri yang tidak setia itu diceraikan oleh saudagar kaya dan akhirnya ia hidup bahagia dengan istri keempatnya. Ketiga istrinya itu pun akhirnya menyesal karena sudah tidak setia kepada saudagar kaya, namun penyesalan sudah tidak berarti lagi.
“Jangan mencintai seseorang hanya karena harta, karena suatu saat kamu akan berpisah dengan orang itu karena harta, cintailah dengan hati karena itu akan lebih abadi hingga hari tua nanti.”
Demikianlah Cerita Rakyat Kalimantan Barat. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar
Posting Komentar