Template information

Google Plus

Entri Populer

Kisah Enam Orang Buta Melihat Gajah

Posting Komentar
Kisah Enam Orang Buta Melihat Gajah

Di zaman dulu kala hiduplah enam orang yang buta, walau pun mereka buta, tetapi mereka hidup rukun dan saling membantu satu sama lain. Mereka selalu bercanda dan saling menghibur bila ada salah satu yang sedang sedih.

Pada suatu saat mereka sedang asyik duduk-duduk dibawah pohon yang rindang, mereka sedang membicarakan tentang gajah. Karena mereka belum pernah melihat gajah, mereka ingin sekali meraba gajah untuk mengetahui bentuk gajah itu sebenarnya seperti apa. Setelah semua sepakat, segera mereka ber enam berangkat.

Setelah sampai, orang buta pertama mencoba mendekati gajah, karena tersandung batu, orang buta yang pertama itu pun menabrak tubuh gajah yang kuat dan keras. Orang buta pertama menyimpulkan.

“Ternyata gajah itu keras seperti tembok, aku tahu sekarang.” ucap orang buta pertama.

Lalu orang buta kedua mendekati gajah dan memegang gading gajah. Orang buta yang kedua itu menyimpulkan.

“Ternyata gajah itu kecil, berbentuk lonjong, sangat licin dan ujung tajam.” ucap orang buta kedua.

Orang buta yang ketiga mendekati gajah dan memegang belalai gajah yang selalu bergerak. Orang buta yang ketiga menyimpulkan.

“Gajah bukan seperti yang kalian maksud, gajah itu bentuknya mirip seperti ular.” ucap orang buta ketiga.

Sementara orang buta yang ke empat mendekati gajah dan karena semangatnya ia melompat dan jatuh di dekat lutut gajah. Orang buta ke empat menyimpulkan.

“Kalian salah semua, sangat jelas sekali kalau gajah itu mirip dengan batang pohon yang besar.” ucap orang buta ke empat.

Kemudian orang buta yang kelima mendekati gajah, ia meraba pada baguan kuping gajah. Orang buta yang kelima itu menyimpulkan.

“Kalian semua ngawur, gajah mirip sekali dengan kipas.” ucap orang buta kelima.

Dan yang terakhir orang buta yang ke enam mendekati gajah, ia meraba bagian ekor gajah yang terus bergerak. Orang buta yang ke enam itu menyimpulkan.

“Kalian semua salah, menurutku gajah seperti tali.” ucap orang buta ke enam.

Demi mengukuhkan pendapat masing-masing, mereka berenam pun tak ada yang mau mengalah, mereka merasa benar dengan apa yang mereka simpulkan masing-masing, penuh percaya diri dan tetap berpegang teguh dengan pendapatnya sendiri. Sebenarnya mereka semua benar namun salah, karena mereka memegang pada bagian tubuh gajah yang berbeda. Ada yang memegang kupingnya, buntutnya, telalainya, kakinya, dll. Mereka tidak melihat secara keseluruhan bentuk gajah.

“Kita sering sekali melihat sesuatu hanya dari sebagian saja, bukan secara utuh. Itulah yang menjadi penyebab kita salah menilai sesuatu, jangan hanya menyimpulkan dari satu sudut pandang, karena sudut pandang yang lain bisa jadi lebih luas dari sudut pandang kita.”

Demikianlah kisah 6 orang buta melihat gajah. Semoga bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar