Template information

Google Plus

Entri Populer

Tanda Baca Petik yang "gaib"

Posting Komentar
Tanda baca petik yang "gaib"

Tanda baca petik, atau juga sering disebut tanda kutip, berfungsi secara utama untuk mengapit kalimat langsung; judul artikel, buku, syair, dsb.; istilah berbahasa asing; dan jargon yang belum merakyat. Itulah yang diajarkan guru bahasa Indonesia di bangku sekolah, mulai sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan buatan resmi pemerintah kita.

Contoh penulisan tanda baca petik (" ")

Pada kalimat langsung:
Pak Raden berkata kepada Pak Ogah, "Kau jangan lagi mengganggu Unyil, ya!"
Pada penulisan kutipan judul artikel, buku, istilah Inggris, dsb.:
Orang yang lemah-iman dan kaum fundamentalis akan marah apabila membaca buku "Iblis Menggugat Tuhan" karangan Daud Ibrahim Shawni. Buku ini diterjemahkan dari "The Madness of God". Bukankah seharusnya diberi tajuk "Kegilaan Tuhan"?
Catatan: pengutipan judul artikel atau buku juga bisa memakai huruf miring. Kalau sudah memakai huruf miring, sebaiknya tidak perlu lagi menuliskannya dalam tanda petik.

Yang tidak diajarkan dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah adalah bahwa tanda baca petik pun berfungsi sebagai penanda makna tidak sebenarnya.

Fungsi "gaib" tanda baca petik: makna tak sebenarnya

Aku dan banyak wartawan Indonesia sering menggunakan tanda petik dalam teks berita untuk mengingatkan pembaca bahwa kata, frasa, atau bagian kalimat yang diapit petik mesti ditafsirkan dengan hati-hati, jangan ditelan bulat-bulat—perhatikan: ditelan bulat-bulat tidak kutulis dalam tanda petik meskipun mustahil sebaris teks untuk ditelan, karena ungkapan ditelan bulat-bulat sudah sangat umum dipahami.

Musisi Viky Sianipar pada sampul salah satu album VCD-nya tahun 2008 menulis: Terima kasih kepada "Raja Iblis" Jarar Siahaan.

Kedua kata itu, raja iblis, diapit dengan tanda baca petik karena tentu saja tidak benar bahwa Jarar Siahaan sebagai pemimpin iblis. Viky Sianipar—diminta penyanyi legendaris Chrisye untuk mengaransemen lagu terakhirnya ketika Chrisye sudah sakit-sakitan, berjudul Lirih—menyebutku raja iblis sebagai penghargaan Viky atas toleransiku terhadap semua agama lewat tulisan-tulisanku selama ini.

Kau pun dapat memakai tanda petik dalam artikel situsmu atau Status Facebookmu untuk tujuan serupa. Tapi, berhati-hatilah, jangan sampai yang muncul justru penyangkalan terhadap pesan yang ingin kaumaksudkan.

Aku "mencintaimu"

Misalnya kau sedang jatuh cinta kepada seseorang, tapi agak malu untuk mengatakannya secara langsung, lalu kautuliskan Status terbatas ke Dinding Facebooknya:
Hai, kau jangan marah, ya. Aku "mencintaimu" sejak tahun lalu kita berkenalan di FB.
Dengan memakai tanda baca petik pada kata mencintaimu, artinya kau tidak mencintainya. Kata terhimpit kutip itu bisa dimaknai berbeda olehnya, apalagi kalau dia lihai berbahasa. Jika kau bermaksud menegaskan atau menekankan kata mencintaimu, pakailah huruf miring, garis bawah, huruf kapital, atau cetak tebal: Aku MENCINTAIMU, sungguh! Dia mungkin akan riang gembira membacanya.

Silakan kautuliskan opinimu, pertanyaanmu, atau contoh kalimatmu pada kolom komentar berkaitan topik artikel ini. Jangan khawatir, aku tidak "menggigit" menggigit!

Related Posts

Posting Komentar